INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
- 1. INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Pengertian Individu
Individu berasal
dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi.
Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai
keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia
yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam
dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa,
rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan
bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu
dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam
semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal
pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi
segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu
sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut
masyarakat.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah
sel tubuh suatu organism yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta
tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula).
Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organism yang dulunya
kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Perkembangan adalah suatu proses differensiasi,
organogenesis dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap
dan dewasa. Perkembangan lebih bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang
sebelumnya masih belum matang dalam sistem reproduksinya (dewasa), menjadi
lebih dewasa dan matang dalam sistem reproduksinya sehingga dapat melakukan
perkembangbiakan.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan :
a) Faktor genetik
b) Faktor lingkungan :
A. Pranatal
(gizi, mekanis, toksin,endokrin, radiasi, infeksi,
stress,imunitas,
anoksia, embrio.
B. Post natal
Lingkungan biologis (pertumbuhan somatik, jenis
kelamin, umur, gizi,
perawatan kesehatan, penyakit kronis, metabolisme dan
hormon)
c) Faktor fisik
cuaca,sanitasi, keadaanrumah dan sanitasi.
d) Factor psikososial
(stimulasi, motivasi belajar, ganjaran, kelompok
sebaya, stress. Cinta dan
kasih saying, interaksi).
e) Faktor keluarga dan
istiadat
(pendidikan, pekerjaan, jumlah saudara, jenis kelamin,
adat istiadat, agama
dan kehidupan politik)
Pengertian Fungsi Keluarga
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua
lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di
dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi
pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu
Keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yakni keluarga
batih atau keluarga inti (conjugal family) dan keluarga kerabat (consanguine
family). Conjugal Family atau keluarga batih didasarkan atas ikatan perkawinan
dan terdiri dari seorang suami, istri, dan anak-anak mereka yang belum kawin.
Lain halnya dengan consanguine family. Keluarga
hubungan kerabat sedarah atau consanguine family tidak didasarkan pada
pertalian kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian darah atau
ikatan keturunan dari sejumlah orang kerabat. Keluarga kerabat terdiri dari hubungan
darah dari beberapa generasi yang mungkin berdiam pada satu rumah atau
mungkin pula berdiam pada tempat lain yang berjauhan. “Kesatuan keluarga
consanguine ini disebut juga sebagai extended family atau keluarga luas
Fungsi Keluarga
- Beberapa fungsi keluarga adalah :
- Fungsi Pengaturan Keturunan
Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta
bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi
(mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus,
dan teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi
kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju
bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini
merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan
sosial manusia dan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis saja.
Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan
sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan
harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya. Pada umumnya masyarakat
mengatakan bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu
kemalangan karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang
berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan
rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan
dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak anak semakin
banyak yang memuja arwah nenek moyangnya.
- Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai
pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal
sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh
orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata
lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan
tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus
memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa
yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan
anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya,
tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena
itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu.
Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang
sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap
kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
- Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan
dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan
mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Jadi, keluarga
bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini dapat
menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota keluarga
terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama. Dengan
adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya
sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan,akan
tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.Suami tidak hanya
sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi,
hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang
sedikit banyak juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama.
Fungsi ini jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini
dapat dikatakan berkurang atau hilang sama sekali.
- Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga
dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara,
maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.
- Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang
besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau
individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa.
Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga,
misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, status
dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assign
Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan
kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku,
ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang
didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia,
dan lain sebagainya.
- Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang
sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat
berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan
pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada
masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan
kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai
banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya
rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
- Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa
dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius
adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah
mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan
afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup.
- Ø Individu, Keluarga, Dan Masyarakat
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga
terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
“masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama
lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok
manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran,
perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut,
manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata
pencaharian. Pakarilmu sosial
mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakatbercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat
yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan
struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat
masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari
bahasa latin, societas,
yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari
kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara
implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai
perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
- a. Multikulturalisme
dan Kesederajatan
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang
menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan.
Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung kebudayaan, baik
secara individual maupun secara kelompok, dan terutama ditujukan terhadap
golongan sosial askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan umur.
Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling mendukung
dengan proses-proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah kesederajatan
pelaku secara individual (HAM) dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti
atau masyarakat setempat.
- b. Masyarakat
Majemuk
Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya
masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan
secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara.
- Masyarakat Industri Dan Non Industri
(1) Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok
nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi
dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder
(secondary group).
- Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota
terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota
kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat,
lebih akrab. dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih
berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok
menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan
pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar
rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain
:keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain
sebagainya.
- Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling
hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen
yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok
di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas
atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal
semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di
flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh
kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat
buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian
resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group)
atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi
(informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi
(informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok
resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai
pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu
sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi
hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi
(W.A. Gerungan, 1980 : 91). Contoh : Semua kelompok sosial,
perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki anggota kelompok tidak resmi.
(2)Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja
sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf
klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang
berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 :
190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda
bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok
masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas
tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang
bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat
bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin
berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama.
Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul
kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada
batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
- Ø Hubungan Antara Individu Dan Keluarga Serta Masyarakat
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak
dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok
atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Keluarga berasal
dari bahasa Sansekerta “kulawarga”. Kata kula berarti “ras” dan warga yang berarti “anggota”
Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari
sejumlah individu, memiliki hubungan
antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
tersebut
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih
dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Masyarakat adalah
sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat”
sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama
lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok
manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran,
perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut,
manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata
pencaharian. Pakarilmu sosial
mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakatbercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat
yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan
struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat
masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
- Hubungan Antara Individu Keluarga Dan Masyarakat Proses Terjadinya
Urbanisasi
-
Hubungan Individu Keluarga Dan Masyarakat
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan
antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu
keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.Sebagai makhluk
sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara
yang satu dengan yang lainnya,dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah-tengah
masyarakat. Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan
adalah sebagai wahana dimana
seorang individu mengalami proses sosialisasi
yang pertama kali, sangat penting artinya
dalam mengarahkan terbentuknya
individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai
tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan
masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu
konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi
jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala-gejalanya.
Karena di sini akan terlibat individu
sebagai perwujudan dirinya sendiri
dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau
anggota masyarakat.
- Urbanisasi dan proses terjadinya
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi ialah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak
merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan
tanpa didukung dan di
imbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas
umum,
aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan,
dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
- Proses Terjadinya Urbanisasi
proses urbanisasi terjadi karena adanya factor-factor pendukung terjadinya
urbanisai, yang
di bagi menjadi 3 yakni :
- Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
-
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
-
Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
- 2. PEMUDA DAN SOSIALISASI
- Ø Internalisasi Belajar Dan Spesialisasi
Pemuda adalah generasi yang diharapkan terhadap bangsa
dan negaranya untuk meneruskan generasi sebelumnya. Tapi terkkadang pemuda
zaman sekarang tidak menyadari bahwa didiri mereka terbebani menjadi pengganti
generasi sebelumnya.
Macam – Macam Pemuda
- Jenis Pemuda Urakkan
- Jenis Pemuda Nakal
- Jenis Pemuda Radikal
- Jenis Pemuda Sholeh
Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari
tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannya
dilingkungan masyarakat, dan dapat berfungsi sebagai peranan di kelompok
individu.
- Internalisai belajar dan Sosialisasi
Internalisasi adalah perubahan
dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang
mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk
keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi
dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan
dilingkungan itu.
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
- Tahapan Persiapan > Tahapan ini ilakukan sejak manusia
dilahirkan, pada saat anak – anak mulai mempersiapkan dirinya untuk
mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat –
tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
- Tahapan Meniru > Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk
meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama
orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
- Tahapan Siap Bertindak > Tahapan ini memulai seorang anak yang
hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya
suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan
kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
- Tahapan Norma Kolektif > Tahapan ini sudah dianggap dewasa
karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam
kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang
yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat
Luas.
- Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda Masyarakat
Peranan Sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang
aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan
akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi
lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu atau kelompok yang
berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa atau tidak,
karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk
menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang semakin
mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat
berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi
penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara luas.
Pola Dasar Pembinaan Pengembangan Generasi Muda
Pola dasar Pembinaan dan pengembangan Generasi Muda
- Landasan Idiil
- Landasan Konstitusional
- Landasan Strategis
- Landasan Historis
- Landasan Normatif
Menurut Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi
muda yang ada di atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan
dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal 28
Oktober 1978.
Jadi, pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah
semua pihak yang bersangkutan harus ikut serta dalam kepentingan generasi muda,
agar satu laras mencapai tujuan yang kita semua inginkan.
- Dua Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi
Muda ada dua yaitu :
- Generasi Muda sebagai Subyek
- Generasi Muda sebagai Obyek
Generasi Muda subyek adalah mereka yang telah dibekali
ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan berbangsa
bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi Muda Obyek adalah mereka yang masih
memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi menuju ke
tingkat yang maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
- Masalah – masalah Generasi Muda
Banyak sekali masalah – masalah yang ada dikalangan
generasai muda, contohnya :
- Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan
generasi muda.
- Kurangnya Gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
generasi muda.
- Kawin Muda
- Pergaulan Bebas
- Meningkatnya Kenakalan Remaja (Tauran, Mabuk – mabukan, ganja,
Narkoba).
- Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang Generasi Muda.
Potensi – potensi Generasi Muda.
- Dinamika dan kreativitas
- Idealisme dan daya kritis
- Keberanian Mengambil Resiko
- Opimis dan kegairahan semangat
- Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
- Patriotisme dan Nasionalisme
- Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
- Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup
bermasyarakat.
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
- Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui
latihan – latihan mawas diri yang tepat.
- Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan
kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
- Ø Perguruan dan Pendidikan
- Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Potensi Generasi Muda dapat dikembangkan melalui
bidangnya masing – masing agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara
Generasi sebelumnya dan Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju
dan sejahtera.
2. Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang
keinginannya masing – masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat,
dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan
perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih
dalam lagi ilmu – ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya
(SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan
dapat memajukan bangsa dan negaranya.
3. Alasan Mengenyam Pendidikan Tinggi
Mengapa semua individu khususnya diIndonesia wajib
mengenyam pendidikan selama 12 tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat
seperti Pengangguran Semakin Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan,
pembunuhan dan lain sebagainya. (Menakutkan bukan) faktor: hanya
karena pendidikan yang mahal. Syukurlah pemerintah punya
program sekolah gratis selama 9 tahun, “itu setahu saya karna saat SMA saya
masih bayar“. Jadi kesimpulannya mengapa individu harus mengenyam
pendidikan adalah karna setiap individu harus sekolah Minimal selama 12
tahun agar disaat seseorang beranjak dewasa, seseorang itu dapat bermanfaat
sebagai pemuda yang aktif didalam lingkungan masyarakat dan akan menjadi
Generasi Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang baik mengerti rakyat dan
memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik. (Regeneration).
Daftar Pustaka
[1]. Anonim : Keluarga
[3]. Arbi pramana
/Pengenalan Tentang Masyarakat Industry/
Senin, 07 Desember 2009
[4]. Hafid Ilham/Individu
Keluarga Dan Masyarakat/Kamis, 08
November 2012
[5].
Ibby09/Internalisasi Belajar Dan Spesialisasi/November 17 2010